Tel Aviv, 19 Juni 2025 — Ketegangan di kawasan Timur Tengah kembali memanas. Iran meluncurkan serangan rudal terbaru ke wilayah Tel Aviv, Israel, pada Kamis dini hari. Serangan ini menyebabkan kerusakan besar pada beberapa bangunan dan mengakibatkan korban luka di pihak sipil.
Menurut keterangan resmi militer Israel (IDF), lima rudal balistik diluncurkan dari wilayah Iran sekitar pukul 02.00 waktu setempat. Tiga di antaranya berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara Iron Dome, namun dua rudal jatuh di wilayah permukiman padat di distrik tengah Tel Aviv.
“Serangan ini adalah tindakan agresi langsung dari Iran terhadap warga sipil kami. Kami tidak akan tinggal diam,” tegas Menteri Pertahanan Israel, Yoav Galant, dalam konferensi pers singkat pagi ini.
Kerusakan Meluas dan Warga Mengungsi
Salah satu rudal menghantam lantai atas sebuah gedung apartemen 10 lantai, menyebabkan runtuhnya sebagian struktur. Rudal kedua menghantam area komersial di dekat pasar Carmel, menyebabkan kebakaran hebat yang baru bisa dipadamkan tiga jam kemudian.
Laporan awal dari otoritas medis menyebutkan 18 orang luka-luka, termasuk 6 anak-anak. Tiga korban mengalami luka serius dan tengah dirawat intensif di Rumah Sakit Sourasky, Tel Aviv.
“Kami mendengar ledakan keras, lalu jendela rumah kami pecah. Saya hanya sempat mengambil anak-anak dan berlari ke tempat perlindungan,” kata Dina Avraham, warga yang tinggal di sekitar lokasi.
Iran: Serangan Balasan atas “Agresi Israel”
Dalam pernyataan resmi, Juru Bicara Garda Revolusi Iran (IRGC) menyatakan bahwa serangan ini merupakan balasan langsung atas serangan Israel terhadap fasilitas militer Iran di Provinsi Isfahan dua hari sebelumnya.
“Ini adalah peringatan. Jika Israel melanjutkan agresi, kami akan memperluas operasi militer kami,” ujar Brigadir Jenderal Mohammad Reza Naghdi.
Situasi Regional Makin Tegang
Serangan ini menambah panjang daftar bentrokan antara Iran dan Israel dalam beberapa bulan terakhir. Beberapa negara, termasuk Amerika Serikat, Turki, dan Jerman, telah mengeluarkan pernyataan mengecam eskalasi terbaru dan mendesak kedua belah pihak menahan diri.
Pemerintah Israel kini berada dalam kondisi siaga penuh dan telah memperketat pertahanan di kota-kota besar, termasuk Yerusalem dan Haifa. Pasukan cadangan juga dilaporkan mulai dipanggil kembali ke barak militer.