Public Info.id – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mengintensifkan penyelidikan kasus suap yang melibatkan Harun Masiku, mantan politisi yang hingga kini keberadaannya masih menjadi misteri.
Salah satu langkah terbaru KPK adalah memanggil mantan Direktur Jenderal Imigrasi, Ronny Sompie, sebagai saksi kunci dalam kasus ini.
Publik mengapresiasi kehadiran Ronny Sompie sebagai bentuk semangat KPK dalam memberantas korupsi di Indonesia.
Ronny Sompie hadir di Gedung KPK, Jakarta, pada Jumat (3/1/2025) pukul 10:00 WIB untuk memberikan keterangan.
Kehadiran mantan pejabat tinggi ini menjadi sorotan, mengingat ia menjabat sebagai Dirjen Imigrasi saat Harun Masiku dilaporkan kabur dari Indonesia, yang diduga memanfaatkan celah dalam sistem keimigrasian.
Dalam pemeriksaan tersebut, Ronny Sompie dicecar 22 pertanyaan terkait kasus Harun Masiku.
Ia diharapkan dapat menjelaskan kronologi lengkap terkait proses keimigrasian saat itu. Sebelumnya, pada 22 Januari 2020, Ronny Sompie mengonfirmasi bahwa Harun Masiku telah berada di Jakarta sejak 7 Januari 2020, setelah sebelumnya pada 13 Januari 2020 menyatakan bahwa Harun masih berada di luar negeri.
Keterlambatan informasi ini disebabkan oleh masalah teknis dalam sistem keimigrasian.
Data perlintasan Harun Masiku tidak langsung terkirim dari terminal di Bandara Soekarno-Hatta ke server pusat Ditjen Imigrasi karena kesalahan konfigurasi ‘Uniform Resource Locator’ (URL).
Hal ini menyebabkan data ketibaan Harun Masiku baru tercatat di server pusat pada 19 Januari 2020, 12 hari setelah kedatangannya.
Kasus Harun Masiku mencuat pada awal 2020, ketika ia diduga terlibat dalam kasus suap pergantian antar waktu (PAW) anggota DPR RI.
Pelariannya menimbulkan kritik tajam terhadap sistem pengawasan di berbagai institusi, termasuk keimigrasian.
KPK memastikan bahwa penegakan hukum akan dilakukan secara transparan dan adil, tanpa pandang bulu terhadap pihak yang diduga terlibat.
Sampai berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi dari KPK terkait hasil pemanggilan Ronny Sompie.
