Bicara soal sejarah Catur, sebuah permainan strategi yang melibatkan dua pemain, telah menjadi simbol kecerdasan, strategi, dan keterampilan selama berabad-abad. Dari akar-akarnya di dunia kuno hingga menjadi olahraga global yang mendominasi turnamen internasional, catur memiliki sejarah yang panjang dan menarik untuk ditelusuri.

Awal Mula Catur di Dunia Kuno

Permainan catur diyakini berasal dari India pada abad ke-6 Masehi. Dalam bahasa Sanskerta, catur dikenal dengan nama chaturanga, yang berarti “empat bagian.”

Nama tersebut merujuk pada empat jenis pasukan dalam militer India kuno: gajah, kuda, kereta perang, dan infanteri. Setiap bagian ini kemudian berevolusi menjadi bidak catur modern: benteng, kuda, gajah (atau menteri), dan pion.

Chaturanga menyebar ke Persia dan diadopsi oleh bangsa Persia dengan nama ‘shatranj.’ Dari Persia, permainan ini berkembang ke dunia Arab setelah penaklukan wilayah tersebut oleh Kekhalifahan Islam. Dalam tradisi Arab, catur menjadi permainan yang dihormati, dimainkan oleh para intelektual, bangsawan, dan bahkan khalifah.

Beberapa istilah catur modern, seperti “check” dan “checkmate,” berasal dari bahasa Persia dan Arab, masing-masing dari frasa ‘shah‘ (raja) dan ‘shah mat‘ atau (raja tidak berdaya).

Perjalanan Catur ke Eropa

Catur mulai memasuki Eropa pada abad ke-9 melalui Spanyol, dibawa oleh bangsa Moor. Permainan ini dengan cepat menyebar ke seluruh benua, dan pada abad ke-15, beberapa aturan catur mengalami perubahan signifikan di Eropa.

Salah satu perubahan besar adalah penguatan peran ratu (menteri), yang sebelumnya memiliki gerakan terbatas, menjadi bidak paling kuat di papan catur. Perubahan ini mencerminkan pengaruh budaya Eropa saat itu, termasuk penghormatan yang tinggi terhadap figur ratu.

Pada abad ke-16, catur telah menjadi permainan yang sangat populer di Eropa. Buku-buku pertama tentang strategi catur mulai muncul, seperti karya Ruy López de Segura, seorang biarawan Spanyol yang dianggap sebagai salah satu grandmaster catur pertama dalam sejarah.

Evolusi Catur Modern

Catur modern mulai terbentuk pada abad ke-19, dengan aturan yang telah distandarisasi dan turnamen internasional pertama yang diadakan. Pada tahun 1851, turnamen catur internasional pertama diadakan di London, di mana Adolf Anderssen dari Jerman keluar sebagai juara.

Adolf Anderssen juara turnamen catur pertama
PublicInfo

Turnamen ini menandai awal dari era baru dalam dunia catur.

Di akhir abad ke-19, Wilhelm Steinitz dari Austria menjadi juara dunia catur pertama setelah mengalahkan Johannes Zukertort pada tahun 1886. Steinitz juga dikenal sebagai “bapak teori catur modern” karena kontribusinya dalam mengembangkan pendekatan strategis yang lebih mendalam terhadap permainan ini.

Catur di Abad ke-20

Pada abad ke-20, catur mengalami lonjakan popularitas yang luar biasa. Federasi Catur Internasional (FIDE) didirikan pada tahun 1924 untuk mengatur kompetisi internasional dan mempromosikan olahraga ini di seluruh dunia.

Selama periode itu, muncul deh beberapa nama besar dalam dunia catur, termasuk Alexander Alekhine, José Raúl Capablanca, dan Mikhail Botvinnik.

Era Perang Dingin membawa catur ke pusat perhatian global, dengan pertandingan antara Uni Soviet dan Amerika Serikat sering dianggap sebagai simbol persaingan ideologis. Salah satu pertandingan paling ikonik adalah kejuaraan dunia tahun 1972 antara Bobby Fischer (AS) dan Boris Spassky (Uni Soviet), di mana Fischer mengalahkan Spassky untuk menjadi juara dunia.

Catur di Era Digital

Memasuki abad ke-21, catur telah bertransformasi dengan bantuan teknologi. Komputer mulai memainkan peran penting dalam analisis catur, dengan perangkat lunak seperti Fritz dan Stockfish menjadi alat yang tak ternilai bagi para pemain profesional. Pada tahun 1997, superkomputer IBM Deep Blue mengalahkan Garry Kasparov, juara dunia saat itu, dalam sebuah pertandingan yang menjadi tonggak sejarah.

Platform online seperti Chess.com dan Lichess telah membawa catur ke audiens yang lebih luas, memungkinkan pemain dari seluruh dunia untuk berkompetisi dan belajar secara virtual.

Pandemi COVID-19 juga mendorong lonjakan besar dalam popularitas catur secara online, dengan serial Netflix “The Queen’s Gambit” turut memainkan peran dalam memperkenalkan catur kepada generasi baru.

Pengaruh Catur di Indonesia

Di Indonesia, catur memiliki sejarah yang panjang dan dihormati.

Federasi Catur Indonesia (Percasi) didirikan pada tahun 1948 dan telah melahirkan banyak pemain berbakat, seperti Utut Adianto, yang menjadi Grandmaster Internasional pertama dari Indonesia.

Turnamen catur nasional dan regional terus berkembang, memperkuat posisi Indonesia di kancah catur internasional.

Jadi, Catur tuh bukan sekadar permainan; ia adalah simbol dari kecerdasan manusia dan kemampuan untuk berpikir strategis.

Ingat itu ya!

Dari permulaannya di India kuno hingga menjadi fenomena global, catur terus berkembang dan menyesuaikan diri dengan zaman. Dengan sejarah yang kaya dan masa depan yang cerah, catur tetap menjadi permainan yang memikat hati jutaan orang di seluruh dunia.

Share.
Leave A Reply